Nama : Yanih Supriyani
NPM : 28210593
Kelas : 4eb06
ANALISIS LAPORAN
KEUANGAN INTERNASIONAL
Terdapat pertumbuhan yang luar biasa dalam penerbitan
dan perdagangan modal internasional pada tahun-tahun terakhir yang disebabkan
oleh privatisasi, pertumbuhan ekonomi, pengenduran control modal dan kemajuan
dalam teknologi informasi yang terus-menerus terjadi. Kebutuhan untuk
menggunakan, dan dengan demikian mamahami, lapoaran keuangan asing juga
meningkat Karena kegiatan merger dan akuisi telah semakin banyak terjadi secara
internasional. Nilai merger lintas batas tumbuh secara terus-menerus selam
tahun 1990-an, dan pertumbuhan ini tidak menunjukan adanya tanda-tanda
penurunan. Akhirnya, karena bisnis menjadi semakin global, laporan keuangan
menjadi jauh lebih penting daripada masa sebelumnya karena menjadi dasar untuk
analisis persaingan, keputusan kredit, negosiasi usaha, dan control perusahaan.
Peluang dan Tantangan dalam Analisis Lintas Batas Analisis dan penilaian keuangan
internasional ditandai dengan banyak kontradiksi.
Di sati sisi, begitu cepatnya proses harmonisasi
standar akuntansi telah mengarah pada semakin meningkatnya daya banding
informasi keuangan di seluruh dunia. Namun demikian, sejumlah besar perbedaan dalam
praktik pelaporan keuangan masih ada. Beberapa analis mempertanyakan sejauh
mana keseragaman standar akuntansi yang lebih besar benar-benar akan
meghasilkan penyediaan informasi yang dapat dibandingkan oleh sejumlah
perusahaan terkemukan di suatu industry.
Terlepas dari kontradiksi yang masih terus berlanjut,
hambatan untuk analisis dan penilaian keuangan internasional menurun dan
pandangan para analis secara umum masih positif. Globalisasi pasar modal,
kemajuan dalam teknologi teknologi informasi dan kompetisi antar pemerintah
perdagangan yang meningkat masih terus berlanjut. Secar bersama-sama,
kekuatan-kekuatan ini memberikan intensif bagi perusahaan untuk memperbaiki
praktik pelaporan keuangan eksternal mereka.
Kerangka Dasar Analisis Usaha Palepu, Bernard, dan
Healy membuat suatru kerangka dasar bermanfaat untuk analisis dan penilian
usaha dengan menggunakan data laporan keuangan. Kerangka dasar tersebut terdiri
dari empat tahap analisis yaitu: (1) analisis strategis usaha, (2) analisis
akuntansi, (3) analisis keuangan, dan (4) analisis prospektif. Derajat
pentingnya masing-masing tahap bergantung pada tujuan analisis. Kerangka
analisis usaha ini dapat diterapkan dalam banyak situasi keputusan, termasuk
analisis surat berharga, analisis surat berharga, analisis kredit, dan analisis
merger, dan akuisisi.
Analisis Stratrgi Usaha Internasional merupakan
langkah penting pertama dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini
memberikan pemahaman kualitatif atas perusahaan dan para pesaingnya terkait
dengan lingkungan ekonominya. Hal ini memastikan bahwa analisis kuantitatif
dilakukan dengan menggunakan perspektif holistic. Prosedur standar untuk
mengumpulkan informasi yang digunakan dalam analisis stretegi usaha meliputi
pemeriksaan laporan tahunan dan penerbitan perusahaan lainnya, dan berbicara
dengan staf perusahaan, analis dan professional keuangan lainnya.
Analisis strategi usaha sering kali rumit dan sukar
dilakukan dalam lingkungan internasional. Karena kurang andalnya informasi
mengenai perkembanagan makroekonomi. Pemerinatah di Negara-negara maju
kadang-kadang dianggap telah menerbitkan statistic ekonomi yang keliru atau
menyesatkan.
Analisis Akuntansi
Tujuannya adalah untuk menganalisis sejauh mana hasil
yang dilaporkan perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Para analis perlu
untuk mengevaluasi kebijakan dan estimasi akuntansi, serta menganalisis sifat
dan ruang lingkup fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan. Untuk memperoleh
kesimpulan yang dapat diandalkan, analis haris menyesuaikan jumlah akuntansi
yang dilaporkan untuk memnghilangkan distorsi yang disebabkan olah penggunaan
metode akuntansi yang menurut analis itu tidak layak.
Fleksibilitas dalam pelaporan keuangan merupakan hal
penting Karena memungkinkan manajer untuk menggunakan pengukuran akuntansi yang
paling mencerminkan situasi dan kedaan operasi tertentu dari perusahaan. Namun
demikian, manajer memiliki intensif untuk mendistorsikan kenyataan operasi
dengan menggunakan diskresi akuntansi yang dimiliki untuk mendistorsikan laba
yang dilaporkan. Satu alasannya adalah bahwa laba yang dilaporkan sering kali
digunakan sebagai dasar evaluasi kinerja manajemen mereka. Healy dan rekannya
menyarankan proses berikut ini dalam melakukan evaluasi kualitas akuntansi
suatu perusahaan:
1) Identifikasikanlah
kebijakan akuntansi utama
2) Analisislah
fleksibilitas akuntansi
3) Evaluasilah strategi
akuntansi
4) Evaluasilah kualitas
pengungkapan
5) Identifikasikanlah
potensi terjadinya masalah
6) Buatlah penyesuaian
atas distorsi akuntansi
Analisis Keuangan Internasional
Tujuannya dalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan
pada masa kini dan masa lalu, dan untuk menilai apakah kinerjanya dapat
diperrtahankan. Analisis rasio dan analisis arus kas merupakan alat yang
penting dalam meklakukan analisis keuangan. Analisis arus kas berfokus pada
laporan arus kas, yang memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan keluar
perusahaan, yang diklasifikasi menjadi aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan, serta pengungkapan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non
kas secara periodic.
Terdapat dua masalah yang harus dibahas ketika
melakukan analisis rasio dalam lingkungan internasional. Yang pertama, apakah
lintas perbedaan lintas Negara dalam prinsip akuntansi menyebabkan perbedaan
yang signifikan dalam angka-angka laporan keuangan yang dilaporkan perusahaan
dari Negara yang berbeda? Kedua, seberapa jauh perbedaan dalam budaya serta
kondisi persaingan dan ekonomi local mempengaruhi interpretasi ukuran akuntansi
dan rasio keuangan, meskipun pengukuran akuntansi dari Negara yang berbeda
disajikan ulang agar tercapai “daya banding akuntansi”?. Sejumlah bukti yang
kuat menunjukan adanya perbedaan besar antar Negara dalam profitabilitas,
pengungkit, dan rasio serta jumlah laporan keuangan lainnya yang berasal dari
factor akuntansi dan non akuntansi.
Analisis arus kas dapat memberikan masukan mengenai
arus kas dan manajemen suatu perusahaan. Ukuran-ukuran yang berkaitan dengan
arus kas sangat bermanfaat khususnya dalam analisis internasional karena tidak
terlalu tidak terlalu dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi, bila
dibandingkan dengan ukuran-ukuran berbasis laba. Apabila laporan arus kas tidak
disajika, sering kali ditemukan kesulitan untuk menghitung arus kas dari
operasi dan ukuran arus kas lainnya dengan menyesuaikan laba berbasis akrual.
Mekanisme untuk mengatasinya para pengguna laporan
keuangan menggunakan bebrapa pendekatan. Beberapa analis menyajikan ulang
ukuran akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang diakui secara
internasional, atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum. Beberapa yang
lain mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di sekelompok
Negara tertentu dan membatasi analisis mereka terhadap perusahaan-perusahaan
yang berlokasi di Negara-negara tersebut.
Analis Prospektif Internasional
Analis prospektif mencakup tahap: peramalan dan
penilaian. Ketika melakukan peramalan, para analis membuat ramalan mengenai
prospek perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi usaha, catatan
akuntansi, dan analisis keuangan. Ketika melakukan penilaian, analis menguabah
ramalan kuantitatif menjadi suatu estimasi nilai perusahaan. Penilaian
digunakan secara implicit maupun eksplisit dalam banyak keputusan usaha.
Para pakar dalam penilaian internasional memberikan
peringatan berikut ini kepada mereka yang melakukan analisis prospektif
internasional: “setiap aturan yang telah Anda pelajari di Negara asal Anda
menjadi tidak berlaku diluar negeri.” Fluktuasi kurs, perbedaan akuntansi, perbedaan
praktik, dan kebiasaan bisnis, perbedaan pasar modal, dan banyak factor lainnya
memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap peramalan dan penilain
internasional.
Ketergantungan terhadap perkalian nilai mengasumsikan bahwasanya harga pasar mencerminkan prospek masa depan dan bahwa proses penentuan harga perusahaan dengan karakteristik operasi dan keuangan yang mirip dapat diterapkan terhadap perusahaan yang sedang di analisis Karena kemiripannya dengan perusahaan-perusahaan tersebut,. Penerapan perkalian harga dalam lingkungan lintas batas cukup menantang Karena factor penentu masing-masing perkalian dan alasan mengapa perkalian berbeda antarperusahaan, harus dipahami secara mendalam.
Ketergantungan terhadap perkalian nilai mengasumsikan bahwasanya harga pasar mencerminkan prospek masa depan dan bahwa proses penentuan harga perusahaan dengan karakteristik operasi dan keuangan yang mirip dapat diterapkan terhadap perusahaan yang sedang di analisis Karena kemiripannya dengan perusahaan-perusahaan tersebut,. Penerapan perkalian harga dalam lingkungan lintas batas cukup menantang Karena factor penentu masing-masing perkalian dan alasan mengapa perkalian berbeda antarperusahaan, harus dipahami secara mendalam.
Isu Lebih Lanjut Keempat tahap analisis usaha
dipengaruhi oleh factor-faktor berikut ini:
a)
Akses Informasi.
Sumber informasi dalam jumlah yang tak terhitung banyaknya muncul World
Wide Web. Perusahaan di seluruh dunia saat ini memilki situs Web dan laporan
tahunan tersedia secara Cuma-Cuma dari berbagai sumber intenet dan lainnya.
Banyak perusahaan juga menjawab permintaan atas laporan tahunan dan dokumen
keuangan lainnya yang disampaikan secara tertulis atau melalaui telepon. Sumber
informasi lain yang juga berharga adalah:
~ Publikasi
pemerintah
~ Organisasi
riset ekonomi
~ Organisasi
internasional seperti perserikatan bangsa-bangsa
~ Organisasi
akuntansi, ausdit dan pasar surat berharga.
b)
Ketepatan Waktu Informasi. Jangka waktu pelaporan
keuangan dapat diestimasikan dengan membandingkan akhir tahun fiscal sebuah
perusahaan dengan tanggal laporan auditnya. Tanggal terakhir ini dianggap
sebagai tanggal indikasi kapan informasi keuangan perusahaan pertama kali
tersedia untuk masyarakat umum. Perbedaan dalam ketepatan waktu informasi
akuntansi menambah beban para pembaca laporan keuangan perusahaan asing. Beban
ini semakin besar untuk perusahaan-perusahaan yang memiliki lingkungan yang
senantiasa berubah-ubah. Agar penilaian ynag dilakukan dapat bermakna,
diperlukan penyesuaian terus-menerus atas jumlah yang dilaporkan, dengan
menggunakan alat yang konvensional ataupun tidak konvensional.
c)
Masalah Mata Uang asing. Akun-akun yang berdenominasi
dalam mata uang asing membuat para analis menghadapi dua jenis permasalahan.
Yang pertama berkaitan dengan kemudahan pembaca, yang kedua menyangkut isi
informasi. Para pembaca yang lebih menyukai kerangka dasar mata uang domestic
pada saat menganalisis akun-akun dalam mata uang asing dapat menerapkan
translasi untuk tujuan kemudahan dengan menggunakan kurs pada akhir tahun.
Namun demikian, seseorang harus berhati-hati jika melakukan analisis tren data
yang telah ditranslasikan. Penggunaan kurs kemudahan untuk mentranslasikan
akun-akun dalam mata uang asing dapat mendistorsikan pola keuangan yang terjadi
dalam mata uang local.
d)
Perbedaan dalam Jenis dan Format Laporan Keuangan.
Format neraca dan laporan laba rugi berbeda-beda di setiap Negara. Perbedaan
klasifikasi secara internasional cukup banyak terjadi. Contoh, akumulasi
depresiasi disajikan sebagai akun kontra aktiva di AS. Di Jerman, aktiva yang
didepresiasikan umumnya disajikan bersih dari akumulasi depresiasi, tetapi
seluruh perubahan akun aktiva jangka panjang ynag terjadi dalam periode
berjalan langsung disajikan dalam neraca. Meski menyulitakan, perbedaan format
laporan keuangan tidak terlalu penting, karena struktur dasar laporan keuangan
cukup mirip di seluruh dunia.
Banyak isu-isu subtansial yang dihadapi para pengguan laporan keuangan international. Mungkin isu yang paling sulit adalah yang berkaitan dengan mata uang asing dan ketersediaan dan kredibilitas informasi keuangan. Kesulitan dengan mata uang asing mungkin akan menimbulkan pengaruh yang sangat besar dalam akuntansi internasional selam beberapa waktu. Sebaliknya, msalah yang berkaitan dengan ketersediaan dan kredibilitas informasi secara perlahan semakin berkurang karena semakin banyak perusahaan, otoritas berwenang dan bursa efek yang mengakui pentingnya untuk memperbaiki akses investor terhadap informasi yang tepat waktu dan kredibel.
Sumber : Choi, Frederick D.S., and Gerhard D. Mueller, 2005. Akuntansi Internasional-Buku 2 Edisi 5. Salemba Empat. Jakarta
Banyak isu-isu subtansial yang dihadapi para pengguan laporan keuangan international. Mungkin isu yang paling sulit adalah yang berkaitan dengan mata uang asing dan ketersediaan dan kredibilitas informasi keuangan. Kesulitan dengan mata uang asing mungkin akan menimbulkan pengaruh yang sangat besar dalam akuntansi internasional selam beberapa waktu. Sebaliknya, msalah yang berkaitan dengan ketersediaan dan kredibilitas informasi secara perlahan semakin berkurang karena semakin banyak perusahaan, otoritas berwenang dan bursa efek yang mengakui pentingnya untuk memperbaiki akses investor terhadap informasi yang tepat waktu dan kredibel.
Sumber : Choi, Frederick D.S., and Gerhard D. Mueller, 2005. Akuntansi Internasional-Buku 2 Edisi 5. Salemba Empat. Jakarta
0 komentar:
Posting Komentar