Sabtu, 09 April 2011

VILLA ANGKER

VILLA ANGKER

Pada saat liburan semester genap ada sebuah kelompok atau genk anak sekolah yang sangat popular dengan sebutan genk “ Lembu” yang terdiri dari empat orang yaitu Andi, Arjun, Anita dan Novita. Pada hari libur tersebut mereka merencanakan untuk berlibur ke Villa yang berada didaerah terpencil dan sangat jauh dari keramaian, mereka ingin membuktikan bahwa mereak bisa menginap atau bisa disebut belibur disana, karena mereka tidak ingin disebut pengecut oleh genk yang lain, karena villa itu ada hantunya, tidak ada seorngpun yang bisa menginap atau berlibur disana kecuali genk “Elanor”.
Pagi harinya mereka bersiap-siap untuk berangkat menuju villa yang mereka tuju. Mereka sudah merencanakan akan berlibur disana dan semua anggota genk setuju. Waktu itu, mereka berkumpul di rumah Arjun sebelum mereka berangkat hal aneh sudah terjadi, tiba-tiba ”Braggsss..!! Aduuhhh...!!”. Suara Anita terjatuh didepan rumah Arjun ketika ia berjalan menuju teman-teman yang lain yang sedang sibuk memasukkan barang-barang yang akan dibawa untuk berlibur. ”Nita kamu kenapa??”. Saut novi sambil berlari menuju Anita dan membantu membangunkannya. ”ooo... kaki ku... sakitt...!!”. Jawab Anita kesakitan, karena kaki kanannya terkilir. ”Sini aku bantu jalan..!!”. Saut Andi yang membantu Anita berjalan menuju teras rumah Arjun. Tidak lama kemudian Arjun membawakan obat balur untuk mengurut kaki Anita yang terkilir. Setelah kejadian itu merekapun berencana untuk membatalkan rencana mereka, karena Arjun sudah merasakan hal yang sedikit aneh, karena didepan rumahnya tidak ada apa-apa tetapi kenapa Anita bisa terjatuh dan kakinya bisa terkilir. Padahal setiap mereka berkumpul dirumah Arjun tidak pernah ada hal yang seperti itu, mereka selalu dalam keadaan baik-baik saja. ”Arjun kuk kita belum berangkat??”. Tanya Anita. ”oooww ..!! gmna keadaan kamu nit..??’’. tanya balik Arjun. ”mmm...kakiku tidak apa-apa kuk sudah gag sakit lagi.. aku masih kuat kuk,, aku gag mau gara-gara aku kalian gag jadi pergi... Ayo kita pergi ..!! aku gag sabar ni mau berlibur disana .. aku sangat penasaran”. Jawab Anita. ”Ayo Jun kita berangkat..!!”. Sambung Novita. ”Brugss ....!!”. suara pintu mobil tertutup. ”tinn..tinn..tinn.. Ayo kawan masuk... kita jadi pergi kan??”. Tanya Andi yang berada di dalam mobil. ”Bbrugss..!!”. ”Bbrugss..!!”. ”Bbrugss..!!”. suara pintu mobil tertutup mereka pun naik kedalam mobil Arjun. Andika yang mengemudikan mobilnya. Mobilpun berjalan menuju villa, beberapa tol sudah mereka lalui perjalanannya sungguh sangat amat jauh. Ketika diperjalanan yang sudah memasuki wilayah tidak dikenal oleh mereka tiba-tiba AC mobilrusak udara yang keluar dari AC tersebut sangat bau dan kotor padahal mobil Arjun baru dibeli dua bulan yang lalu, merekapun merasa terheran-heran, pada akhirnya mereka membuka jendela dan pintu tidak lama kemudian mereka keluar dari mobil untuk mengechek ada apa dengan mobil tersebut. Ketika Arjun membuka mobilnya tidak terjadi kerusakan apapun. Arjun berpikir dan ia merasakan hal aneh yang kedua setelah Anita terjatuh. Arjun hanya terdiam diri dan membaca istigfar. Setelah selesai melihat kerusakan..”Ndi coba nyalakan mobil dan nyalakan AC-nya lagi.”. Perintah Arjun kepada Andi. ”Jun yala kuk ... udah gag bau lagi ni asapnya juga gag keluar lagi”. Jawab Andi. ”Ndi coba yang lama dulu takutnya balik lagi”. Sambung Novita. ”Ya..bener ndi.. kita istirahat aj dulu sebentar lagian lo gag panas apa duduk mulu..!!”. Lanjut Arjun. ”Oke.. sippp kalo begitu..!!”. Jawab Andi. Merekapun beristirahat sejenak memakan bekal yang mereka bawa. Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan. Ditengah perjalanan, jlan yang sangat sepi tiba-tiba ada seorang nenek bersama kucing kesayangannya yang sedang menyebrang jalan, kemudian ”Brraakkk,,, Meaooooongg.....!!!”. suara kucing terdengar dan kucingnya berada di depan kaca mobil dengan penuh darah berceceran, kucing tersebut mati. ”Aaaaaa....!!”. Suara Novita menjerit ketakutan ketika melihat darah yang berserakan dikaca depan mobil. ”kuuuu...kuuuuciiinggggkuu..kucingg kesayangankuu..!!”. Terdengar suara orang menangis dan suara itu sangat dekat seperti menghampiri mereka. Andi dan Arjun yang duduk didepan sangat shok dan kaget ketika melihat kejadian itu. Mereka hanya terdiam tanpa suara. Tak lama kemudian suara nenek itu terdengan lagi ,, ”
Kaliann pembunuhhh...pembunuhh...!! huuuhhhhh..ngggggggg ’’. Suara itu semakin keras dan diiringi dengan suara tangisan yang sangat sedih membuat bulu kuduk mereka berdiri, kemudian mereka keluar dari mobil. ”Nenek maafkan kami..kami tidak melihat kalu nenek bersama kucing ini!!” jawab mereka dengan suara yang gemetar. ”Berapa nek harga kucing itu, saya akan menggantinya??”. Tanya Anita dengan rasa angkuh tidak mempunyai perasaan bersalah sedikitpun. ”Lima juta rupiah,,neng”. Jawab nenek tersebut. ”Ni nek saya ganti sepuluh juta kalo kurang bilang aja ni sekalian saya kasih nomor handpone saya, nenek bisa hubungi nomor saya kapanpun nenek mau”. Anita menjawab dan memberikan sejumlah uang berserta nomor handphonenya. Arjun dan Andi membersihkan darah yang ada dikaca mobil sedangkan Novita membantu nenek untuk membungkus bangkai kucing tersebut. Setelah selesei, Arjun, Andi, dan Novita meminta maap kepada nenek tersebut. Sedangkan yang dilakukan oleh Anita hanya duduk didalam mobil dan bermain dengan ponselnya.Tidak lama kemudian mereka melanjutkan perjalanan. Mereak menikmati pemandangan yang ada di sepanjang jalan tetapi berbeda dengan Arjun, ia hanya terdiam memikirkan hal-hal yang sudah dialaminya selama diperjalanan menuju villa. Hal-hal aneh yang sangat jarang ditemukan olehnya, karena setiap perjalanan liburan kemana saja Arjun tidak mengalami hal-hal buruk seperti yang dialaminya pada saat ini. Pada akhirnya mereka sampai divilla yang mereka inginkan. Pada saat memasuki pintu gerbang Andi meliah sekeliling Villa sangat sepi sekali., pintu villapun diset secara otomatis jadi penjaga villa tidah usah membukakan pintu villa, tetapi pada saat mereka menurunkan barang penjaga villa datang dan memberikan kunci kamar villa tersebut. Sesudah barang-barang dibawa kedalam kamar masing-masing, mereka duduk santai diruang tamu, sedangkan Novita pergi keluar villa dan melihat keadaan sekitar villa yang sangat indah dan sejuk. Pada saat Novita berjalan didekat pohon pule tepatnya di bawah dahannya Novita menemukan sebuah cincin, kemudian ia pakai cincin tersebut ditangannya. Pada Saat kembali ke villa Novita melihat orang yang berdiri samping kursi yang terbuat dari kayu jati. Orang tersebut berdiri memakai baju putih dan rambutnya terurai panjang matanya hitam dan kepalanya merunduk. Novita penasaran ingin melihat dengan jelas seseorang tersebut dari dekat karena ia masi jauh ke tempat seseorang tersebut. Pada saat melangkah semakin dekat bulu kuduk Novita berdiri dan Novita melihat sangat jelas dan ia sangat ketakutan. Novitapun berlari menuju teman-temannya yang sedang santai. Novita hanya terdiam diri dan sedikit bengong dia takut menceritakannya kepada teman-temannya, tentang hal buruk menimpanya. Teman-temannya sangat menikmati suasana divilla tersebut. Tidak terasa hari mulai semakin gelap, malampun tiba. Kebiasaan Anitapun terbawa ia sering mandi dimalam hari, padahal kalo kata orang mandi malam itu gag baik buat kesehatan dan Anita juga tidak menghiraukan kata-kata kakak Arjun ”jangan mandi malem ditempat yang baru pernah kamu kunjungi,,inget ya!!”. tetapi Anita tetap mandi. Ketika sedang membuka pakaian Anita merasakan ada seseorang yang sedang melihatnya, Anitapun merasa risih sekali sehingga ia melihat kearah sekeliling kamar mandi tetapi setelah ia melihat semuanya tidak ada siapa-siapa. Kemudian Anita melanjutkan mandinya, pada saat membilas seluruh tubuhnya yang penuh dengan sabun mandi dan shampoo, Anita melihat kelantai kamar mandi ia melihat darah cair yang mengalir masuk kedalam saluran air. Anita hanya berdiam diri dan melihatnya dengan penuh kepastian, setelah itu barulah ia sadar bahwa itu benar-benar darah yang masih sangat segar. ”AAA.....AAA....AA...” . Teriakan Anita dari kamar mandi. Teman-temannya pun segera datang menghampiri suara teriakan. Pada saat itu Anisa tidak bisa keluar dari kamar mandi, karena pintu kamar mandi terkunci. ”Tolong....Toooo....looongg... Tolongg..”. ”Brugss... Brugss..”. Suara Anita minta tolong dan memukul-mukul pintu semakin kencang terdengar. Andipun lari mendatangi kamar mandi, ia langsung mendobrak pintu kamar mandi, tidak lama teman-teman yang lain sampai. Novita langsung membawa Anita ke ruang tamu. ”Nit kmu knpa??kuk kamu teriak-teriak??ada apa??apa yang sebenarnya terjadi??”. Tanya Novita. Anita hanya terdiam dan menutup matanya dengan dua belah tangannya, karena masih ketakutan. Mereka hanya terdiam diri tidak melakukan sesuatu sama sekali, hanya terduduk diam mengawasi satu sama lain. Malam semakin larut suasana Villa mulai berubahan semakin mencekam. Mereka saling berpegangan tangan dengan erat. Malam hari mereka lalui dengan suasana yang mencekam, tidak terasa merekapun tertidur dengan pulas. ”Dong...Dong...Dong”. Suara detakkan jam berbunyi, jam tersebut jam dinding yang besar, letak jam tersebut tidak jauh dari Villa, tepatnya berada di samping Villa yang mereka tempati. Mereka semua terbangun dan melakukan aktivitas seperti biasa, mereka melupakan sejenak kejadian yang sudah menimpa Anita. Mereka semua menghibur Anita agar tidak memikirkan kejadian yang sudah menimpanya. Mereka berjalan-jalan keliling taman yang ada di tempat Villa tersebut. ”Kring..kring...kringg..”. Handphone Novita berbunyi. ”Halo...Halo..ni siapa??”. Tanya Novita dengan. Ada seseorang yang menelponya tetapi seseorang tersebut tidak menjawab sama sekali, Novitapun langsung mematikan Handphonenya. Setiap Novita melangkahkan kakinya, Handphonenya selalu berbunyi. Novitapun merasa risih, dan ia mengambilnya dari saku celana untuk mematikannya. Ketika ia melihatnya ada sebuah pesan yang masuk kedalam kotak masuk, Novitapun membuka ternyata pesan kosong. Novita berjalan terus kedalam taman dan ia melihat ada sebuah ayunan terbuat dari kayu jati, ia melihat ada seseorang yang sedang asyik duduk diayunan dengan mengayunkan dengan perlahan. Novita sangat penasaran iapun mendekat untuk melihat sesosok orang tersebut. Orang tersebut memiliki rambut yang sangat panjang, berpakaian warna putih yang sudah usang yang sudah tidak layak untuk dipakai, kukunya sangat panjang. Ketika orang tersebut membalikkan badan kearah Novita, ”AA.....A...aaaaa”. Novita teriak dan pingsan dibawah pohon pule, karena ia melihat muka seseorang tersebut penuh dengan darah dan muka sangat hancur. Sore haripun tiba, Anita, Arjun dan Andi berada didalam pendopo, sedangkan Novita belum kembali ke Villa. ”Ehh ndi, jun mana si Novita kuk belum nongol??”.Tanya Anita. ”oww ya dari tadi gue gag liat dia tuh, kemana ya ??? dikamarnya ada gag Nit, loe kan deket kamarnya sama dia??”. Ujar Andi. ”waduhh jangan-jangan ada sesuatu yang terjadi ni sama dia, ayo kita cari bareng-bareng!!”. Jawab Arjun. Merekapun mencari Novita dan tidak lama menemukan Novita yang sedang duduk dikursi goyang yang ada dibawah pohon pule. Tatapan mata Novita sangat kosong, mereka hanya terdiam dan takut untuk mendekat kepadanya. Tidak lama Novita bangun dari kursi tersebut dan ia berubah seperti orang gila, ia ketawa sangat nyaring sekali seperti kerasukan kuntilanak. Arjun pun menyadarkan Novita dengan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Novitapun kembali sadar. Mereka langsung bergegas kembali kedalam Villa, karena malam sudah tiba, mereka membereskan barang-barang mereka. Mereka berencana untuk kembali pulang kerumah. Setelah selesai membereskan barang-barang, Andi pergi keluar untuk memanaskan mobil, ketika memanaskan mobil, tiba-tiba angin datang sangat kencang dan sangat dingin suasana malam semakin mencekam dan suara-suara seperti orang tertawapun mulai terdengar yang membuat bulu kuduk merinding samapai-sampai keluar keringat karena hawa tersebut sangat menakutkan. Mereka hanya bisa menggigit bibir mereka masing-masing dan saling berpegangan. Andipun menuju depan pintu Villa untuk menjemput Anita, Arjun, dan Novita. Sialnya mobil yang ia kendarai mogol dan mengeluarkan asap sangat banyak dan mesinnya terbakar. Tanpa pikir panjang Andi langsung keluar dari mobil dan berlari sangat kencang menuju depan Villa. Ia lari sangat kencang dan ia tidak melihat langkah kakinya dan Andi terpeleset jatuh kepalanya terbentur batu yang ada didepan pot bunga. Andipun meninggal seketika, ia tidak dapat terselamatkan karena kehabisan darah. Arjun, Anita, dan Novita hanya terdiam dan menangis karena meraka tidak dapat melakukan apa-apa. Tiba-tiba hantu yang ada disana semakin banyak bermunculan. Salah satu hantu tersebut merasuki tubuh Novita, kemudian Novita mencekik Anita hingga tewas. Arjun berlari sangat kencang menuju pintu gerbang dan ia berteriak minta tolong dan berusaha untuk menelpon, tetapi sinyal yang ada disana tidak terdapat sama sekali. Setelah hantu yang berada dalam tubuh Novita keluar, setengah sadar Novita menyusul Arjun Kedepan pintu gerbang. ”Bukka...Bukka..”. teriak Novita sambil memukul-mukul dan menendang-nendang pintu gerbang. Tidak lama pintu gerbangpun terjatuh dan menimpa dirinya. Novita langsung mati sekejap dihadapan Arjun. Ketika pintu gerbang terbuka, Arjun langsung berlari sangat kencang ia tidak menghiarukan teman-temannya yang sudah mati divilla tersebut. Arjunpun tidak sadar ia sampai dirumah yang sangat tua dan mau roboh. ”De...sini se...!!”. Arjun mendengar ada seseorang yang memanggilnya, iapun menghampiri suara tersebut. Ternyata ia seorang kakek yang sudah tua dan berumur ratusan tahun yang tinggal dirumah tersebut. Kakek tersebut membawa Arjun kerumahnya. Dirumah kakek tersebut Arjun menceritakan apa yang sedang menimpa dirinya, dan kakek itu juga menceritakan semua tentang asal-usul villa tersebut kepada Arjun. Hanya Arjun yang selamat dari peristiwa tersebut sama halnya yang dialami oleh kakek tersebut sewaktu muda. Arjun dapat kembali kerumahnya atas pertolongan dari sang kakek tersebut. Arjun hidup bahagia selamanya dan tidak pernah mengungkit-ngungkit masalah yang pernah ia alami bersama teman-temannya, dan mayat teman-temannya telah dikuburkan bersama-sama di halaman belakang villa oleh kakek yang menolongnya.
# Selesai #

Tidak ada komentar:

Posting Komentar