Nama : Yanih Supriyani
NPM : 28210593
Kelas : 4eb06
PENGERTIAN PERUBAHAN
HARGA
Inflasi : Kenaikan
harga secara umum.
Penyebab inflasi :
1) Kebijakan moneter
2) Kebijakan fiskal
3) Biaya pemilihan umum yang terlalu besar
4) Penyebaran inflasi international
Deflasi : Penurunan
harga secara umum.
MENGAPA LAPORAN
KEUANGAN DI MASA PERUBAHAN HARGA BERPOTENSI MENYESATKAN?
Dari sudut pandang
manajerial, pengukuran yang tidak akurat dapat menimbulkan penyimpangan sebagai
berikut:
1) Proyeksi keuangan
berdasarkan data rangkaian waktu historis yang belum disesuaikan,
2) Anggaran yang
menjadi dasar pengukuran, dan
3) Data kinerja yang gagal menahan pengaruh
inflasi yang tidak terkendali.
Pendapatan yang
dibesarkan dapat menimbulkan sebagai berikut:
1) Kenaikan pajak yang
sebanding,
2) Permintaan deviden
yang lebih banyak dari pemegang saham,
3) Tuntutan kenaikan
gaji karyawan, dan
4) Kebijakan yang
merugikan dari pemerintah tuan rumah (misalkan pajak yang dibebankan atas
kelebihan laba)
Alasan-alasan untuk
mengakui pengaruh inflasi secara eksplisit, sebagai berikut:
1) Pengaruh perubahan
harga bergantung secara parsial kepada transaksi dan kondisi perusahaan.
2) Penanganan masalah
uang diakibatkan oleh perubahan harga bergantung kepada pemahaman yang akurat
terhadap masalah tersebut.
3) Pernyataan manajer
mengenai masalah yang diakibatkan oleh perubahan harga lebih dapat dipercaya
jika perusahaan mengeluarkan informasi
keuangan yang membahasa masalah tersebut.
JENIS-JENIS PENYESUAIAN
INFLASI
Rangkaian statistik
yang bertujuan mengukur perubahan harga umum maupun khusus biasanya tidak
berjalan secara bersamaan. Tiap perubahan harga memiliki pengaruh yang
berlainan terhadap pengukuran posisi keuangan dan kinerja operasional dari
suatu perusahaan dan diterangkan menurut tujuan yang berlainan pula.
PENYESUAIAN
TINGKAT-HARGA UMUM
Mata uang tetap (biaya
historis) adalah jumlah mata uang yang disesuaikan dengan perubahan tingkat
harga (daya beli) umum.
1) INDEKS HARGA
Angka indeks harga
digunakan dalam translasi jumlah uang yang dibayarkan di periode sebelumnya ke
dalam setara daya beli di akhir periodenya (yaitu daya beli tetap-biaya
historis).
Rumus yang digunakan
adalah:
GPLC / GPLtd x Jumlah
Nominaltd = PPEC
Dimana:
GPL = indeks harga umum
c = tahun berjalan
td = tanggal transaksi
PPE = setara daya beli umum
PENYESUAIAN BIAYA-KINI
Perbedaan model biaya
kini dengan akuntansi konvensional, yaitu:
1) Aset dinilai pada
biaya kininya ketimbang biaya historisnya.
2) Laba didefinisikan
sebagai kekayaan bersih setelah pajak dari perusahaan, yaitu jumlah sumber daya
yang dapat didistribusikan perusahaan disuatu periode (tidak termasuk pertimbangan pajak) sambil
tetap mempertahankan kapasitas produksi atau modal fisiknya.
BIAYA KINI DISESUAIKAN
DENGAN TINGKAT-HARGA UMUM
Kebijakan akuntansi:
1) Dasar Penyajian
2) Komparabilitas
3) Persediaan
4) Aset Tetap
5) Penyusutan
6) Penyajian ulang ekuitas pemegang saham
7) Defisit atas penyajian ulang ekuitas
pemegang saham
8) Laba atau rugi dari posisi moneter
PENDEKATAN TERHADAP
AKUNTANSI INFLASI DI BEBERAPA NEGARA
1) AMERIKA SERIKAT
Perusahaan pelapor
disarankan untuk mengungkapkan informasi berikut tiap lima tahun terakhir:
Penjualan bersih dan
pendapatan operasional lain
Laba operasional
berkelanjutan berdasarkan biaya-kini
Daya beli laba atau
rugi (moneter) atas pos-pos moneter bersih
Peningkatan atau
penurunan biaya kini atau jumlah yang dapat dipulihkan yang lebih rendah
Semua penyesuaian
translasi gabungan mata uang asing, berdasarkan biaya-kini
Aset bersih di akhir
tahun berdasarkan biaya-kini
Pendapatan per saham
Dividen per saham dari
saham biasa
Harga pasar per saham
dari saham biasa
Harga pasar per saham
dari saham biasa di akhir tahun
Tingkat Indeks Harga
Konsumen (CPI) yang digunakan untuk mengukur laba dari operasional
berkelanjutan
2) INGGRIS
Standar Inggris memberikan
tiga pilihan dalam pelaporan:
Menyajikan akun-akun
biaya kini sebagai laporan dasar dengan dilengkapi akun-akun biaya historis.
Menyajikan akun-akun
biaya historis sebagai laporan dasar dengan dilengkapi akun-akun biaya kini.
Menyajikan akun-akun
biaya kini saja dengan dilengkapi akun-akun biaya historis seperlunya.
3) BRASIL
Pelaporan akuntansi
inflasi yang dianjurkan di Brazil, yaitu sesuai:
Undang-Undang
Perusahaan Brasil, dan
Komisi Sekuritas dan
Bursa Brasil
INTERNATIONAL
ACCOUNTING STANDARD BOARDS (IASB)
IASB menyimpulkan bahwa
laporan posisi keuangan dan kinerja operasional yang dinyatakan dalam mata uang
lokal di lingkungan hiperinflasi tidak bermanfaat. Laba atau rugi daya beli
terkait posisi kewajiban atau aset moneter bersih harus dimasukkan ke dalam
laba bersih.
Perusahaan pelaporan
juga harus mengungkapkan:
1) Fakta bahwa penyajian ulang atas perubahan
daya beli umum unit pengukur telah dilakukan.
2) Model penilaian aset
yang digunakan dalam pelaporan utama (yaitu penilaian historis atau biaya kini)
3) Identitas dan
tingkat indeks harga per tanggal neraca, berikut pergerakannya selama tahun
pelaporan.
4) Laba-rugi moneter
bersih tahun berjalan.
HAL-HAL TERKAIT INFLASI
Laba dan Rugi Inflasi
Laba dan Rugi Modal
Inflasi Asing
Sumber : Choi,
Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 2 Edisi 6.
2010: Salemba Empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar